Rabu, 09 April 2014

AHMAD FAIZ WILDAN | CALON LEGISLATIF PARTAI GOLKAR NOMOR 5 | DAPIL 1 KABUPATEN MALANG | KEPANJEN, BULULAWANG, GONDANGLEGI, PAGELARAN

5 Menit Mengenal Ahmad Faiz Wildan
Wildan, Lahir dari pasangan pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Sumberpucung, KH. Masyur MBA dan Ibu Nyai Hj. Siti Choridah. Lahir pada tanggal 09-11-1984, putra darah asli karangasem Gondanglegi. 
Mengenyam pendidikan dasar di MI dan Mts. Darussalam Jatiguwi (1996-1999). MA. Al-Maarif Singosari sekaligus belajar di Pesantren Ilmu Al-Qur’an asuhan KH. Bashori Alwi (1999-2002). Pasca aliyah sempat mengambil program bahasa inggris di beberapa lembaga  di Pare-Kediri. Tutor sebaya di Mahesa Institute Pare Kediri (2002-2003).Melanjutkan jenjang kuliah S-1 di UIN Maulana Malik Ibrahim
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 11.41

Selasa, 25 Februari 2014

Jangan Mengeluh, Gunung Kelud Masih Ada Berkah (Part 4)

Dalam ulasan kami sebelumnya, kalau bisa kami ringkas sebagai berikut:
1.menyuburkan tanah
2. penangkap hujan (hujan olografis)
3. memperluas area pertanian
4. memperbanyak budidaya tanaman
5. barang tambang (mineral) semakin dekat ke permukaan bumi
6. pariwisata dan sanatorium (tempat perawatan orang2 yg sakit paru2 karenaudara yg sejuk)
7. bahan kecantikan.
8. harga jual tinggi dibanding pasir biasa.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.34

Jangan Mengeluh, Gunung Kelud Masih Ada Berkah (Part 3)

Setiap hari kami selalu mengikuti kabar saudara kami yang terkena dampak erupsi Gunung Kelud, di kampung kami, dusun Klandungan Desa landungsari, kecamatan Dau, terdapat 25 orang pengungsi Pujon yang menginap di balai dusun Klandungan. Semoga mereka selalu membaik dalam setiap harinya.
sis lain dari abu vbulkanik, ternyata mengandung fungsi lain yang sangat bermanfaat bagi manusia, mari kita ikuti wajah lain dari abu vulkanik tersebut yang kami saring dari beberapa sumber. Namun sebelumnya, kami ingatkan bahwa tulisan ini sekedar sebagai tambahan informasi kita, bukan sebagai pengganti nasehat atau petunjuk medis.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.28

Senin, 17 Februari 2014

Jangan Mengeluh, Gunung Kelud Masih Ada Berkah (part 2)

Miris, haru rasanya ketika kami melihat kawan2 membantu saudara kita korban erupsi Gunung kelud. Pelbagai macam elemen turun jalan mengumpulkan bantuan dana maupun logistik. Semoga bagi korban, tidaklah diisi dengan keluhan yang berlebihan. Yaqinlah, Tuhan menyediakan menu yang amat istimewa untuk kehidupan anda selanjutnya.
Dalam jangka pendek, abu vulkanik memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan hidup. Namun, dalam jangka panjang, abu vulkanik memiliki manfaat untuk kehidupan manusia, khususnya di bidang pertanian.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.27

Jangan Mengeluh, Gunung Kelud Masih Ada Berkah (Part 1)

13-2-2014,22.49 pm.
meletusnya Gunung kelud apakah sudah terencana sebelumnya sebagai pembawa tanda, ataukah sekedar kebetulan. padahal dalam takdirnya Allah tidaklah pernah dalam rangka "Kebetulan".
mari kita teliti:
Gunung Kelud Meletus
Tanggal 13- 2 (bulan februari).(Alquran surah 13:ayat 2)
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.25

Minggu, 16 Februari 2014

SEJARAH LETUSAN GUNUNG KELUD

Gunung Kelud
Gunung Kelud dengan danau kawah (1980)
Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut yang berarti "sapu" dalam bahasa Jawa; dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang masih aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.
Bersama dengan Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.25

UPDATE: 4 KORBAN TEWAS DI KABUPATEN MALANG DAN 56.089 JIWA MENGUNGSI DARI ERUPSI KELUD

Di media massa banyak diberitakan jumlah korban tewas erupsi G. Kelud ada 7 orang. Setelah dicek ulang ke Kec. Ngantang Kab Malang dan bertemu dengan Kepala Desa, BPBD dan TNI di lapangan dilaporkan bahwa informasi tersebut tidak benar. Ada beberapa korban yang dihitung 2 kali dengan nama sebutan yang berbeda.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.31

Sabtu, 15 Februari 2014

GUNUNG KELUD MELETUS | JALUR MALANG KEDIRI DITUTUP


Letusan Gunung Kelud juga berimbas ke Kota Batu di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Hujan abu telah membuat kota ini bak "kota mati". Jalur dari Kota Batu di Kabupaten Malang menuju Kota Kediri pun ditutup untuk sementara.

Warga enggan meninggalkan rumah mereka karena pekatnya abu dari letusan Gunung Kelud. Jarak pandang jalanan di wilayah yang berjarak tak kurang dari 50 kilometer dari kawah Gunung Kelud ini hanya berkisar puluhan meter.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.58

KORBAN JIWA AKIBAT ERUPSI GUNUNG KELUD DI KABUPATEN MALANG


Korban tewas erupsi Gunung Kelud terus bertambah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, korban tewas telah mencapai riga orang.

"Tiga orang tewas dan 76.388 jiwa mengungsi dari erupsi Gunung Kelud," ujar Sutopo, Jumat (14/2/2014).
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.23

Jumat, 14 Februari 2014

AWAS | GUNUNG KELUD ERUPSI


Sejak setatusnya dinaikan dari normal menjadi waspada oleh Kepala PVMBG pada tanggal 2 februari 2014 dan pada tanggal 10 februari 2014 semakin meningkat dari WASPADA level II menjadi SIAGA level III, kamis malam 13/02 pukul 09.36 WIB status Gunung Kelud menjadi AWAS, badan penanggulangan bencana memberlakukan sterilisasi dari radius 5 km hingga 10 km.

Sekitar pukul 10.51 WIB 13/02, telah terjadi erupsi Gunung Kelud terdengar letusan setiap 2 menit sekali
dan sambaran kilat terlihat dilangit-langit dibeberapa kabupaten sekitar Gunung Kelud termasuk kabupaten Malang, pemerintah menghimbau agar warga tetap tenang dan mengefakuasi diri untuk menghindari terjadinya korban jiwa.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.45

Kamis, 13 Februari 2014

Golkar unggul di survei LSI


Merdeka.com - Sejumlah pihak mengkritik hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Namun Partai Golkar justru meminta agar hasil survei milik Deny JA itu dihormati.

Ketua DPP Priyo Budi Santoso berpandangan sah saja jika hasil survei LSI menempatkan Golkar di urutan pertama di atas PDIP. Terlebih lagi, dia menganggap wajar jika LSI juga sebagai konsultan politik Partai pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) itu.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 03.26

KADO BUAT SOEKARNO (Yang Sengaja Terlambat)

Hari ini adalah hari pertama dari bulan juli. Tepat H+1 bulan Juni. Nampak tidak ada yang istimewa di bulan Juni, nampak biasa-biasa saja. Tapi tahukah kita bulan juni adalah bulan spesial bagi negeri ini, khususnya para pengagum Soekarno?

Soekarno? Ya, Soekarno Presiden pertama RI. Dibulan Juni-lah beliau terlahir, tepatnya 06 juni 1901. Salah satu sosok yang saya benci sekaligus saya kagumi.  Benci karena ketidak sepakatan saya atas mandatnya menumpas tokoh idola saya, Kahar Muzakar. Saya kagumi atas perjuangannya untuk satu negeri yang rela saya tempati tanahnya untuk ditanami ari-ariku, Indonesia. Pada bulan Juni pula kita memperingati hari kesaktian Pancasila. Maka tidaklah heran, bulan Juni di nobatkan Sebagai Bulan Pancasila dan Bulan Bung Karno.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.09

Sekilas tentang KH. Bashori Alwi

Nama lengkapnya adalah Muhammad Basori Alwi Murtadlo. Lahir di Singosari, 15 April 1927 dari pasangan bahagia, Kiai Alwi Murtadlo dan Nyai Riwati. Sejak kecil, beliau belajar Al-Qur’an pada ayahnya, Kiai Murtadlo. Lantas berguru kepada Kiai Muhith, seorang penghafal Al-Qur’an dari Pesantren Sidogiri (Pasuruan) lalu kepada kakak kandungnya, Kiai Abdus Salam. Dia juga belajar kepada Kiai Yasin Thoyyib (Singosari), Kiai Dasuqi (Singosari) dan Kiai Abdul Rosyid (Palembang). Sewaktu tinggal di Solo pada tahun 1946 - 1949, beliau sempat belajar di Madrasah Aliyah dan mondok di Ponpes Salafiyah Solo. Bahkan, ketika sudah berkeluarga dan tinggal di Gresik, beliau masih menyempatkan diri untuk mengaji kepada Kiai Abdul Karim. Adapun lagu-lagu Al-Qur’an dia peroleh dari Kiai Damanhuri (Malang) dan Kiai Raden Salimin (Yogya). Selanjutnya, dia memperdalam lagu Al-Qur’an melalui kaset rekaman para qari’ Mesir, khususnya Syaikh Shiddiq Al-Minsyawi.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.51

Muhammad Lutfi Akan dilantik Menteri Perdagangan


JAKARTA —Mantan Duta Besar RI untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Muhammad Lutfi, yang baru menyelesaikan tugasnya tahun lalu, Rabu (12/2/2014), dipanggil Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Kantor Presiden, Kompleks Istana, Jakarta. Lutfi disebut-sebut bakal menjadi menteri perdagangan, mengisi jabatan Gita Wirjawan yang baru-baru ini mundur dari jabatannya.

Lutfi yang dikonfirmasi Kompas, Selasa (11/2/2014) malam, mengaku baru mendengar kalau dirinya akan dipanggil Presiden Yudhoyono. "Saya sendiri belum tahu," ujarnya.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.30

Selasa, 11 Februari 2014

Kemelut di Gunung Kelud dari Waspada Menjadi Siaga

Terjadinya peningkatan aktivitas vulkanik dari Gunung Kelud, maka terhitung Senin (10/2) pukul 16.00 Wib, PVMBG menaikkan statusnya menjadi Siaga (level III). Sebelumnya status G. Kelud adalah Waspada (Level II). Direkomendasikan pendaki, wisatawan, dan masyarakat tidak mendekati puncak kawah G. Kelud. Kepala PVMBG telah melaporkan kepada Kepala BNPB terkait peningkatan status Siaga.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.16

Sabtu, 08 Februari 2014

Pemerintah Kabupaten Malang Waspada Gunung Kelud

Malang: Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, menyiagakan petugas tanggap darurat bencana untuk mengantisipasi status waspada Gunung Kelud.

Bentuk kesiapsiagaan bencana ini dengan menempatkan sekitar 20 petugas di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang dan Desa Pondokagung, Kecamatan Kasembon.

Sekretaris Palang Merah Indonesia Malang Aprilianto kepada wartawan, Selasa (4/2), mengatakan petugas tagana yang berjaga 24 jam adalah gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, PMI dan relawan.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 14.43

Kamis, 06 Februari 2014

PARTAI GOLKAR SIAP REKRUT SAKSI DALAM WAKTU DEKAT

Pemilu 2014 sebentar lagi. Tapi Partai Golkar belum melakukan perekrutan saksi yang nantinya mengawasi pemungutan dan penghitungan suara.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya memastikan, partai pimpinan Aburizal Bakrie itu segera menyiapkan saksi. “Rekrutmen sebentar lagi dilakukan,”
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 23.10

TIKET BEBAS “GRASI” UNTUK RATU MARIYUANA

Golkar Desak Pemerintah Perangi Narkoba, Bukan Memberikan Grasi
JAKARTA, MEDIA CENTER – 6 FEBRUARI 2014 – Partai Golkar mendesak pemerintah untuk serius memerangi kasus-kasus narkoba yang terjadi di Indonesia. Hal ini ditujukan untuk mengkritisi sikap pemerintah yang tidak tegas terhadap para pelaku kasus narkoba. Disisi lain, Badan Narkotika Nasional (BNN) yang ditugasi menjalankan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pelaksanaan Kebijakan dan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba tahun 2011-2015, mencanangkan tahun 2014 sebagai tahun penyelamatan pengguna narkoba yang diperkirakan kian tinggi dari tahun ke tahun.
“Kami mendesak pemerintah untuk serius memerangi kasus-kasus narkoba yang terjadi. Bukan malah pelakunya diberikan grasi dari hukuman 20 tahun menjadi bebas,” ujar Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Tantowi Yahya
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 22.55

Senin, 03 Februari 2014

MALANG | PARTAI GOLKAR TARGETKAN 14 KURSI



Semangat untuk mendongkrak perolehan kursi DPRD Kabupaten Malang pada Pemilu 2014, tengah diusung para kader Partai Golkar. Bila pada Pemilu 2009 hanya meraih 8 kursi, maka pada Pemilu 2014 mendatang, partai politik berlambang “pohon beringin” ini bertekad akan meraih minimal 14 kursi. Dengan demikian, setiap daerah pemilihan (dapil) minimal harus meraih 2 kursi.

Penegasan ini disampaikan Ketua harian Golkar Kabupaten Malang Choirul Anam, kemarin siang. “Ya, target perolehan kursi di legislatif harus meningkat. Bila pada Pemilu 2009 kami hanya meraih 8 kursi, maka pada Pemilu 2014, kami targetkan minimal bisa meraih 14 kursi.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 12.50

Sejarah Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang

Sebuah Kecamatan yang terletak disebelah selatan dari kabupaten Malang, yang mempunyai kontur agak rata dan berbukit
Wilayah Kecamatan Gondaglegi mempunyai luas 6.584,44Ha terdiri dari 14 Desa 31Dusun 59 RW dan 385 RT dengan ketinggian 300 s/d 400 m Dpl dengan batas-batas wilayah :
Utara dengan Kecamatan Bululawang
Timur dengan Kecamatan Kepanjen
Selatan Kecamatan Pagelaran
Barat dengan Kecamatan Turen

Kecamatan Gondanglegi terletak antara koordinat 7o – 48o – 30o Lintang selatan dan 112o – 19o – 30o Bujur timur mempunyai bentuk wilayah sebagian datar, berombak dan berbukit-bukit dengan kemiringan 25 % dan 49 % adalah kawasan hutan, dengan suhu minimum 26oC dan suhu maximum 32oC dengan rata-rata curah hujan 1.328 s/d 1.448 mm/tahun.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.36

Minggu, 02 Februari 2014

FORUM KOMUNIKASI STUDI MAHASISWA KEKARYAAN | FOKUSMAKER MALANG RAYA


Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 23.28

KNPI Kabupaten Malang

Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 20.45

Sabtu, 01 Februari 2014

ANJANGSANA MASYARAKAT KABUPATEN MALANG


Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 11.28

KALENDER NASIONAL 2014


Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 09.45

SATU


Tuhan itu satu, tapi ...berakibat tercipta segala
Muhammad itu satu, tapi berakibat rahmat untuk semua..
Soekarno itu satu, tapi berakibat kemerdekaan untuk rakyat indonesia
Aku, itu satu
Kamu, itu satu
Jangan katakan berakibat buruk penyebab negeri  dikutuk...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.14

PAMUNGKAS JIWO PANENTREM

Cinta berawal dari kehilangan
Bukan sekedar  ucapan ‘selamat datang’ tanpa perjuangan
Begitulah pengalaman para pahlawan mengajarkan

Jangan bikin dunia menjadi mungil  hanya karena jerit
Jangan pernah terfikir Tuhan itu pelit...
Banyak manusia melihatnya dari dunianya yang sempit
Tunggulah barang sejenak laiknya burung pipit dimasa sulit
Menjumput parit sedikit demi sedikit, lalu berbukit
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.13

JALAN TRABAS


Tersedia setajuk  hadiah untukmu wahai pembuat warna
Pelantun lagu lapisan surga
Pemasang lampion sependar cahaya
Penjaga lapisan zenit penggugah rasa

Rampak indah nian langkahmu ritmis
Melewati suluk jalan trabas para pengais
O... jalan cinta pemuda Qais
Mantab sedap ciptakan tangis manis

Manggis manis sengaja diracik Tuhan
Bukannya mahal  namun pilihan

Satu, dua, tiga! aku berangkat
Mengemban amanah menuju barat
Betul berat tetap berangkat
Benar kata sengsara membawa nikmat...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.12

JARAN BUDEG


Alamku yang surut
Terbilang kaya, tak ada daya
Tersabda adiluhung, namun terpasung...
Negeriku yang tersingkir dari arus tengah
Tetaplah gagah jangan pongah

Ada keabadian yang segera menjemput
Jangan pernah nyalimu ciut
Bunyi gong bumi katulistiwa
Menyayat menghentak buaya dalam tidurnya
Merusak mimpinya bersama dewi drupadi di surga

Harummu ranum khas bau mbak-mbak fatayat
Tapi banyak orang salah menganggapmu penjaga mayat
Hanya bibir suci yang boleh mencium dahi
Janga kau utus kuda tuli untuk urusan begini...(Gerakkan jarimu membentuk segi tak terduga...)
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.10

MUKADDIMAH (Salam Pambuko)


Assalamualaikum Warohmatullohi Wabarrakatuh...!
Kepada...
Yang saya abdi, Gusti  Ilahi Kang Moho Swiji...
Yang saya taati, pemangku amanah pasak bumi negeri para wali
Yang saya ta’dzimi, para manusia tersembunyi  penyimpan lumbung rahasia Gusti
Yang saya Mulyakan, para Waliyulloh pemungut puntung lidi
Yang saya kagumi, para Mahluk terzalimi pemanjing wengi
Yang saya cintai, para pemikir generasi, pengusung Islam Indonesiawi
Yang saya sayangi, Bopo, Biyung, Kakang Kawah, Ade Ari-Ari pemancang nagari
Yang saya gadang-gadang, jamaah penerus martir para pejuang sejati
Yang saya banggakan, para hadirin hadirot Laras Kemuning dalan padang suluk suci...
Amma ba’d...
Sebelum saya lanjutkan, saya akhiri...
Wassalamualaikum... Warohmatullohi... Wabarakatuh!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.09

Jumat, 31 Januari 2014

WAHANA PULAS


Dalam wahana pulasmu, terdapat sepetak lahan
Yang akan sangat sayang bila tak digunakan untuk mimpi indah nan nyaman
Mimpi tentang ketercapaian cita dan ketentraman
Mampirlah kedalam bilik mimpiku pabila berkenan
Akan ku seduhkan teh cinta manis khusus untukmu, pasti  ku buatkan

Malam ini, semua sudah tersedia
Dan selalu tersedia disetiap malamnya
Tinggal menunggu gemerincing gelang kakimu sebagai aba-aba
Pertanda kedatanganmu akan segera tiba
Tak perlu durja, tersedia senyum disetiap penyambutannya...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.08

TAHU PETIS


Bukan bentuk tahu, maupun rasa dari judul diatas yang saya mau tulis dalam coretan ini, karena rasanya-pun tidak ada yang spesial dari tahu petis satu ini, biasa. Namun yang spesial adalah: sosok penjual dari tahu petis keliling satu ini, dengan gerobak becak yang ia modifikasi sedemikian rupa, hingga bisa dialih fungsikan sebagai alat penjemput rizki bagi keberlangsungan kepulan asap dapur keluarganya, dengan menjual tahu-tahu tradisional yang ia kulak dari produsen tahu. Dapat anda bayangkan, betapa tidak banyak labanya, apabila dijual 500 perak /biji, dari harga kulak 400 perak/bijinya.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.07

KEINDAHAN RABU


Kalau Nabi Muhammad mempunyai hari kesukaan yang menjadikan hari senin adalah hari kesukaan sebab hari kelahirannya. Maka saya juga mempunyai hari favorit, yaitu hari jum’at, selain termaktub sebagai sayyidul ayyam, dihari itulah saya dilahirkan. Sehingga banyak hal yang biasa saya siapkan disetiap kedatangan hari itu, bukan niat untuk mengkultuskan salah satu hari, bukan. Melainkan sebuah hereditas saya untuk melakukan itu.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.05

PERSELINGKUHAN MALAM


Maafkan aku pagi,
Sampai saat ini pun aku belum bisa menceraikan malam...
Bukannya senja adalah lebih nendang dari pandang orang
Bukan pula siang lebih bertenaga untuk berkarya
Melainkan aku hanya merasa nyaman bersama elok malam
Dalam malam-lah aku bisa menerima tamu yang sebagian tak diundang pun datang...
Cintaku pada malam, laiknya cinta sang merak pada bulu indahnya
Merekahnya bukan untuk kesombongan
Namun merekahnya adalah keistimewaan...
Kalaupun harus berselingkuh,
Maka ku pilih secangkir kopi dan sarung
Dengan berselingkuh dengannya, aku tak terpisah dengan malam...
Aku, yang sudah terlanjur jatuh cinta...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.04

Sabtu, Buntu-Bantu!


Sudah kita sepakati hari ini bernama Sabtu...
Kenapa pula tidak disepakati penyelesai jalan buntu...
Tidak ada yang buntu dengan saling bantu
Bukannya aku pengkultus Sabtu
Namun belum ada alasan untuk tidak saling bantu, menghadapi Si Gerbang Buntu

Hari ini,
Awali dengan Cinta
Akhiri dengan Cinta
Mulakan bersama Gandrung
Pungkaskan Tanpa murung...

Kereta belum melesat
Semua masih berhak untuk berangkat
Berlarilah, belum terlambat
Tetap semangat!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.03

HUJAN DI WARUNG SATE


Ini adalah hari pertama saya menikmati kembali Si Hujan yang sudah lama kami tak bersua, setelah sekian lama dipisahkan oleh kemarau. Mungkin juga bukan pertama kalinya hujan turun di beberapa daerah lainnya, tapi sekaranglah yang pertama bagi kulit saya untuk disapanya. Baunya yang khas, menghilangkan keluhan saya yang harus tiba-tiba berbelok arah ke warung sate untuk sejenak berteduh dari sapanya. Tidak ada perlengkapan apapun untuk menyambutnya, seperti jas hujan, sandal cadangan pengganti sepatu apabila hujan tiba disaat saya berkendara bersama Muhammad Shogun, sepeda terkasih saya. Sekali lagi, tidak membuat saya keluh atas kedatangannya.  Adeeemm.... rasanya. Disinilah saya mendapatkan adegan indah yang sudah lama tidak saya tonton, seperti petang ini. Dalam warung sate.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 02.01

CINTA & KEJUTAN


Cinta itu tak terduga,
Lestarikan ketidak terdugaan
Maka akan ada kejutan
Kejutan yang apabila terbahasakan:
Dengan hormat, perkenankan kami memanggilnya Cinta…

Biarkan ia mengalir menuju muara
Lalu pulang ke pertapaan senja…
Benar kata ia tak beraga
Jangan salah, ia bernyawa dan berjiwa
Laiknya nyawa dan jiwa...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.59

KISAH CINTA SAHABAT IV


oleh: Hamba Allah(semoga terahmati)
Izinkan, untuk menulisnya kembali...
Salman Al Farisi memang sudah waktunya menikah. Seorang wanita Anshar yang dikenalnya sebagai wanita mukminah lagi shalihah juga telah mengambil tempat di hatinya. Tentu saja bukan sebagai kekasih. Tetapi sebagai sebuah pilihan dan pilahan yang dirasa tepat. Pilihan menurut akal sehat. Dan pilahan menurut perasaan yang halus, juga ruh yang suci.
Tapi bagaimanapun, ia merasa asing di sini. Madinah bukanlah tempat kelahirannya. Madinah bukanlah tempatnya tumbuh dewasa. Madinah memiliki adat, rasa bahasa, dan rupa-rupa yang belum begitu dikenalnya. Ia berfikir, melamar seorang gadis pribumi tentu menjadi sebuah urusan yang pelik bagi seorang pendatang. Harus ada seorang yang akrab dengan tradisi Madinah berbicara untuknya dalam khithbah.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.58

Musik Hujan Gadis Akhir Zaman


Musik hujan yang ritmis
Melengkapi indahnya kamis gerimis
Sebulan lalu kau terlahir dengan senandung tangis manis
Teruslah manis,  dan tetaplah manis...
Wardah, negeri utara memanggilmu
Widad, eyang membahasakanmu
Silwa, rakyat surga menyapamu...
Tidaklah terkurang sayang meski berbeda sebut,
Sayang kami mengalir lembut

Semakin bertambah kesibukanmu berpolah menggemaskan
Bangunlah! Berteriaklah!
Sambut kembali regukan harum susu ibumu
Jadikan modal energi penggubah negeri
Teruslah berteriak!
Kabarkan kepada semua, engkaulah kelak gadis akhir zaman
Gadis pemangku perjuangan dan simbol kesalihahan....
                                                                                                        Kamis 27 okt 2011
*) Janji Tulisan untuk keponakan disetiap bulannya...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.54

Gadis Mungill Tak Bernama


Selamat datang wahai gadis mungil yang belum genap sehari menghirup dunia
Rasakan setiap kegembiraan yang ada pada masing-masing pemasung rindu
Buatlah mereka terkejut dengan kibasan-kibasan gerakan polosmu
Tangismu hari ini, adalah memanggil semua ruh pemancang jiwa juang sepanjang hidupmu nanti
Nyenyaklah dalam timangan pasca tangismu....
Kembali hiruplah hawa keIlahian...

Wahai gadis mungil tak bernama
Pesonakan alam dengan santunmu...
Mulyakan bundamu yang dengan bangga melahirkanmu dengan robekan dan darah mengalir
Patuhi buyamu yang dengan suara lirihnya melantunkan adzan petunjuk kehidupan
Jangan pernah menjadi perempuan biasa, menjadilah luar biasa...
Tidak mudah menjadi tangguh, jangan pernah mengeluh...
Terlaju  garis darah pejuang dalam dirimu, hempaskan dari warna semu
Wahai gadis mungil, jangan berkecil, kami bersamamu...
Di Hari Kelahiran, Selasa 27 September 2011
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.50

TERIMA KASIH (9 NOV 2011)


Terima kasih Gusti, atas kedatangan-Mu yang tak pernah terlambat
Terima kasih ruh, jiwa, serta raga, yang setia menyatu dengan nafas ketauhidan
Terima kasih keluarga, atas semua pelukan
Terima kasih sahabat, atas eratnya elok jabat tangan
Terima kasih alam, atas empat warna pengiring dan nikmat setiap musim
Terima kasih bidadari, yang rela menungguku di bibir suarga
Terima kasih keindahan, denganmu aku beserta dalam setiap keburukan
Terima kasih syukur, bersamamu lah aku menikmati helai pentakdiran
Terima kasih bahagia, setiamu berdua denganku, adalah kekuatan  disetiap aral
Terima kasih senyum
Terimakasih bijak
Terimakasih kedewasaan
Terima kasih iman
Terimakasih berkah
Terima kasih damai
Terima kasih tentram
Terima kasih penyanding sabar, ngalah, nriman, loman
Karena bersama kalianlah aku ingin tetap menikmati sisa hidup...
Terima kasihku, untuk semua....
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.49

KEDATANGAN


Sudah lama aku berdamai dengan cinta
Sudah lama pula aku berdamai dengan senandung
Laiknya perdamaianku dengan hujan
Yang setiap kedatangannya aku endus dengan kecupan
Orang bilang “itu derita”
Aku bilang “itu nikmat tak terkira”
Hari ini ia datang lagi
Dalam bungkus yang berbeda
Seperti biasa, kedatangannya tiba-tiba...
Tanpa rencana!
Tanpa rencana prasangka manungsa
Sangat terencana menurut Penguasa...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.46

SINDEN MABUK


Gamelan sudah mulai ditabuh
Mari melantai bergerak mengikuti aliran
Serasikan tarian dan langgam
Lalu bersiaplah melesat masyuk dalam larut gending
Malam semakin pekat, menambah nikmat berlipat-lipat
Nyai sinden berpolah melenggak lenggok penuh gairah
Menambah semangat para ma’rifat billah yang semakin membuncah!
Lengkingan suara sinden menambah syahdu audiensi bareng Gusti
Oh... tayuban para kera sakti.
Tunggu aku, jangan ditinggal
Butuh segelas tuak menghantar penghangat badan.
(Laa ilaa ha illa anta, Subhaanaka inni kuntu minadzoolimiin...)
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.44

SELAMAT MALAM PAGI-PAGI...


Selamat malam pagi-pagi....
Maaf aku masih belum bisa melepaskan romansaku bersama malam...
Bukannya aku lebih mencintai malam dari pada pagi,
Bukan pula aku lebih simpatik kabut dari pada embun,
Sebab di malamlah aku melihat terik mentari
Yang biasa disebut dengan rembulan...
Pada malamlah aku lebih jelas melihat panorama alam
Dimana kebanyakan penglihatan mengeluh rabun gulita
Kebenderangan dalam kegelapan...
Di malamlah aku berjumpa dengan para artis loukh al mahfudz
Yang biasa dikata dengan mimpi sekedar mimpi...
Dalam malam pula aku menjumpai penduduknya mengucapkan secara apa adanya:
“aku cinta padamu, aku cinta padamu, aku cinta padamu!”
Dimana suara itu semakin samar terdengar seiring munculnya rembulan
Yang biasa terucap ”Matahari segera terbit.”
Selamat malam pagi-pagi...
Sudah saatnya untuk tidur
Yang biasa orang sebut,
Selamat pagi...
“Sudah saatnya untuk bangun...”
Oh... eloknya wisata malam....!!!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.42

KADO INDAH UNTUK SESAMA...


Bergembiralah, sebagaimana hari ini pepohonan mengibas-ibaskan daunnya
Tanda keringanganya
Tenanglah, sebagaimana laut melandankan permukaan
Tanda ketentramannya
Ucapkan yang baik, sebagaimana si burung yang berkicau elok membuka hari
Tanda dzikir kepada Pemiliknya
Sambutlah rizkimu tak kenal ampun
Laiknya lalat yang seolah terbang percuma, namun tidak ternyata.
Bergegaslah!
Terdapat takdir didepan menunggu pembuktian...
Buat apa berduka lama?
Ah, membuka  pintu neraka saja...
Biarkan malaikat Malik menganggur! hiasi hidup dengan syukur!
Berikan kado indah untuk sesama, sebisa dan semampunya...
Dengan begitu, engkau akan melambai indah dengan senyum yang terbuka.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.41

JUJUR ITU SATU, CINTA ITU SERIBU= 1


Jujur itu sederhana
Sebagaimana kau menyebutkan angka tepat pada jam,
Kurang berapa, lebih berapa.
“Jujur itu sulit, berbeda dengan menyebutkan pukul berapa!”
“Konsekwensinya besar!”
Begitu sekiranya ucapan terlontar bagi sang alasan
Itulah kenapa harga kejujuran melambung mahal
Karena jujur itu satu
Bukan seribu...
Demikian pula dengan cinta, tapi sedikit berbeda
Katakan dengan sederhana
Lakukan dengan paripurna
Dengan ribuan komitmen untuk menjaganya...
Cinta itu seribu, sejuta, semilyar, bahkan trilyunan
Namun hanya untuk satu...
Untuk Yang Satu.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.39

HUJAN

Hujan,
Saudaraku kini terpaksa berenang tak asyik
Kenapa datangmu  tak lagi bersenandung gemericik?
Kalau bukan kamu yang tak asyik, lalu siapa yang tak asyik?
Atau memang mahluk jenisku yang ‘ber-otak’ terbalik?
Yang mengaku cerdik. Tapi bermazhab picik!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.37

PROKLAMASI PARIPURNA


Boleh dibilang pada pukul 09.59, 17-08-1945 negeri ini belum merdeka
Pun demikian dengan aku, pada detik ini msih boleh kau bilang belum merdeka
Tapi jangan kau sebut beberapa waktu kemudian, karena semua akan menampakkan beda,
Pada saatnya...
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.36

RESTORASI JUM’AT-an


Mungkin judul diatas mengundang pertanyaan dibenak anda, kenapa harus di restorasi ibadah jumat yang selama ini kita laksanakan?Bukankah prosesi Ibadah sholat jumat adalah ya sudah begitu sedari dulunya?apakah restorasi ibadah sholat jumat tidak bid’ah? Mungkin pertanyaan-pertanyaan itulah yang sedang bergelanyut dalam pemikiran anda, sebagai umat islam.
Bukanlah se-ekstrem begitu yang dimaksud, penulis hanya ingin membuat agar suasana ibadah kita tidak membosankan, dan menjadikan ‘waktu tidur paling nikmat’ saat khutbah berubah menjadi fungsi sebenarnya, yaitu memberikan siraman ruhani yang betul-betul dapat merasuk dan teresap manis pada para jamaah ibadah sholat jum’at. Plus dapat memberikan efek luar biasa positif baik dalam hubungan hablumminallah dan hablum minannas-nya. Setelah keluar dari masjid di setiap jum’atnya.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.33

KE-MBULET-AN CINTA


Cinta.. cinta...
Ku cari kau dilorong, di pelataran kau muncul
Ku gali kau di bumi, beterbangan kau dilangit
Ku jemput kau ke barat, ke timur kau berada
Cinta...cinta...
Apa maumu?
Ku ajak ngopi, katanya nggak jaman lagi
Ku ajak mengaji, dikira sok religi
Ku ajak berlari, e... malah pergi
Cinta... cinta...
Lama-lama ku seret ke neraka, kamu!
Biar gampang mencari keberadaanmu!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.31

BELAJAR SYUKUR DARI NEGERI SUMENEP


Sebuah kecelakaan yang terjadi hampir 7 bulan lalu memaksa saya untuk rest at home yang menyebabkan diri saya absen dalam jangka beberapa bulan dari aktivitas biasanya. Kecelakaan saat itu mencederai kaki kiri saya. Kecelakaan lalu lintas semacam ini bukanlah yang pertama kali. 15 bulan lalu, tangan kanan saya yang harus di bopong 1,5 bulan lamanya. Sebab itulah, menghadapi cobaan kali itu mental saya jauh lebih siap ketimbang kejadian pertama dulu. Alhamdulillah, tidak ada gugup dan kehebohan sendiri yang saya ciptakan, landai-landai saja. Tapi kalau masalah sakit, nah... jangan ditanya, itu yang tidak bisa di tahan, sama sakitnya! Hedew.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.28

DIANGGAP (HARUS) BISA, PADAHAL?


Pernahkah anda merasakan banyak orang meminta bantuan anda, padahal anda tidak merasa memiliki modal kemampuan untuk memberikan solusi atas masalahnya? Dalam suasana yang memaksa anda agar mau tidak mau, untuk berkata “Inggih” dan bersedia membantunya. Dikarenakan pengharapan yang sangat, dan mereka yaqin, se-yaqin, yaqin-nya bahwa anda mempunyai kapasitas yang sebagaimana mereka harapkan atas diri anda.
Saya pernah dihadapkan dalam posisi tersebut, dan berikut cuplikannya.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.25

HUJAN


Hujan,
Saudaraku kini terpaksa berenang tak asyik
Kenapa datangmu  tak lagi bersenandung gemericik?
Kalau bukan kamu yang tak asyik, lalu siapa yang tak asyik?
Atau memang mahluk jenisku yang ‘ber-otak’ terbalik?
Yang mengaku cerdik. Tapi bermazhab picik!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.22

DATANG BULAN


Ini penghujung bulan...
Aku ingin segera melewati Januari
Dimana mendung dan pletikan hujan mengiring perjalanan
Segeralah pula kulewati mereka, para Bulan Februari, Maret, April, Mei...
Lalu singgah dalam Juni, sejenak menikmati singgasana Raja Angling Dharma...
Inginku melesat kulewati para Bulan itu, menuju hamparan  bulan-bulan selanjutnya
Teringat pesan Sang Tuhan, “Teruslah tapaki Bulan itu, Aku siapkan banyak keindahan!”
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.20

SYI'IR BAYEN


Selamat datang wahai gadis mungil yang belum genap sehari menghirup dunia
Rasakan setiap kegembiraan yang ada pada masing-masing pemasung rindu
Buatlah mereka terkejut dengan kibasan-kibasan gerakan polosmu
Tangismu hari ini, adalah memanggil semua ruh pemancang jiwa juang sepanjang hidupmu nanti
Nyenyaklah dalam timangan pasca tangismu....
Kembali hiruplah hawa keIlahian...

Wahai gadis mungil tak bernama
Pesonakan alam dengan santunmu...
Mulyakan bundamu yang dengan bangga melahirkanmu dengan robekan dan darah mengalir
Patuhi buyamu yang dengan suara lirihnya melantunkan adzan petunjuk kehidupan
Jangan pernah menjadi perempuan biasa, menjadilah luar biasa...
Tidak mudah menjadi tangguh, jangan pernah mengeluh...
Terlaju  garis darah pejuang dalam dirimu, hempaskan dari warna semu
Wahai gadis mungil, jangan berkecil, kami bersamamu...
                                                                    Di Hari Kelahiran, Selasa 27 September 2011
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.13

TAK BER AKSARA


Lama sudah aku bicara tak beraksara
Lama pula aku tak menyapamu bersama kata
Kau bilang, “aku merindukannya.”
Hilang ingatanku merangkai kata mutiara
Tapi tidak untuk makna…
Mungkin aku tampak semakin bodoh
Mungkin itu yang dinamakan berjodoh
Berjodoh dengan bodoh
Hari ini kutampak ringan
Ringan dengan kesendirian
Kesendirian persemedian
Sesaat lagi, tunggulah Molotov itu merubah kesunyian aksara
Menggelegar, merangsek, menggedor, mencipta ulang makna bicara tanpa aksara sarat makna
Maafkan aku, hai pembicara. Lama sudah tak menyapa
Ini caraku mengenalkan kepada dunia, bicara tanpa aksara…
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.10

ENFP | The Inspirer

ENFP adalah inisiator dalam perubahan, tajam dalam perseptif adanya kemungkinan. Mereka memberi energi dan merangsang orang lain melalui api antusiasme mereka. Mereka tak kenal lelah dalam mengejar sesuatu yang baru ditemukan. ENFP mampu mengantisipasi kebutuhan orang lain, lalu menawarkan bantuan. Mereka membawa semangat, sukacita, keaktifan, dan menyenangkan untuk semua aspek kehidupan mereka.

Mereka adalah yang terbaik dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan menggunakan karisma mereka. Mereka cenderung mengidealkan orang, dan bisa kecewa ketika realitas gagal memenuhi harapan mereka. Mereka mudah frustasi jika proyek tersebut membutuhkan banyak perhatian terhadap “detail”.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.09

Kamis, 30 Januari 2014

SECARIK TULISAN TENTANG MUHAMMAD

Tidaklah ia tertidur kecuali nyaman dalam dekapan kami,  sehingga mengantarkannya dalam dunia mimpinya menjadi para pecinta Qur’an yang kelak akan terjadi.

Tidak pernah aku dapati dalam ia menggigau kecuali lantunan sepenggal rapalan Al-quran yang terpatah-patah.
Tidaklah hari-harinya terlewati kecuali dengan keakrabannya bersama Al-quran.

Tidaklah keberangkatan anakku sekolah, tanpa  kami balas kecupannya kepada punggung tangan kami yang meninggalkan bekas ludah basahnya, dengan kecupan penuh kasih sayang pada kening dan kedua pipinya.

Tidaklah ia membawa bekal makanan sekolah kecuali 3 potong roti . 1 untuknya, dan 2 sisanya untuk teman yang kebetulan saat ia makan sedang berada disampingnya
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 12.41

ABU 'JUSUF KALLA' NAWAS (edisi revisi)

Hari Sabtu di penghujung tahun 2011 lalu, Allah memberikan kesempatan buat saya untuk belajar banyak dari seorang tokoh besar negara ini, Jusuf Kalla. Pagi itu ada undangan  kepada saya untuk hadir di kampus Universitas Brawijaya dalam acara penganugerahan gelar Honoris Causa Bidang Ekonomi Bisnis, yang beberapa waktu lalu juga mendapatkan penghargaan atas pemikirannya yang disebut Kallanomics.

Tampak hadir sederetan Tokoh nasional dalam kesempatan itu, diantaranya: Adyaksa Daud, Efendi Ghozali, Sofyan Jalil, Indra J. Piliang, Ibu Syarwan Hamid, Komaruddin Hidayat, Bambang Sukarni, dan beberapa tokoh lainnya. Sepertinya,  saya laksana satu umat Nabi Muhammad yang ukurannya kecil, berada di tengah kumpulan umat Nabi Adam yang memiliki Ukuran tubuh yang super besar. Seorang kurcaci di tengah bumi manusia. Seekor Faiz Wildan berada di tengah Tokoh pemangku kebijakan. Ah, cuek bebek saja, mereka menjadi tokoh nasional seperti yang saya lihat saat itu hanya karena waktu saja, siapapun bisa ketika tiba waktunya, begitu pikiran saya saat itu.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 12.24

Sejenak Mengenal Ahmad Faiz Wildan lebih dekat

Wildan, biasa dipanggil. Lahir dari pasangan pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Sumberpucung, KH. Masyur MBA dan Ibu Nyai Hj. Siti Choridah. Lahir pada tanggal 09-11-1984, putra darah asli karangasem Gondanglegi. 

Mengenyam pendidikan dasar di MI dan Mts. Darussalam Jatiguwi(1996-1999). MA. Al-Maarif Singosari sekaligus belajar di Pesantren Ilmu Al-Qur’an asuhan KH. Bashori Alwi (1999-2002). Pasca aliyah sempat mengambil program bahasa inggris di beberapa lembaga di Pare-Kediri. Tutor sebaya di Mahesa Institute Pare Kediri (2002-2003).Melanjutkan jenjang kuliah S-1 di UIN Maulana Malik Ibrahim jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (2008). Selama kuliah aktif berproses di beberapa organisasi kemahasiswaan Malang dan berkhidmat di Ma’had Sunan Ampel Al-ali UIN Malang. Meneruskan jenjang S-2 di Pasca sarjana UM Malang, jurusan Sosiologi Politik(2010). 
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.42

Rabu, 29 Januari 2014

MARI SALING BANTU

Apa yang anda rasakan pertama kali melihat gambar poses pembangunan gedung pendidikan ini? Padahal sudah satu tahun setengah proses pembangunan renovasi berlangsungi. Hanya bermodal, keberanian, ide, semangat,nafas, dan doa semua proses ini berjalan.
Miris? Empati?atau malah, biasa-biasa saja?
Ini adalah Madrasah Tsanawiyah Darussalam,yang terletak di daerah perbatasan malang selatan, Desa Jatiguwi, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang. Ditengah perkembangan zaman, populasi Madrasah yang kian punah, madrasah ini berusaha tetap survive guna tetap mempertahankan ruh pendidikan agama bagi anak didiknya yang masih setia mengenyam pendidikan di lembaga keagamaan tersebut.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 11.20

Selasa, 28 Januari 2014

KEBUDAYAAN LOKAL : SEBUAH IDENTITAS DALAM ERA HIPERGLOBALISASI

Oleh : Fariha Ilyas
ABSTRACT

Globalization has made this world looks smaller and seems like a unity. Time and space reduction has changed people’s mindsets, attitudes, and behaviors. Nevertheless, the ambiguities in this unity hit individual’s consciousness who is appealing the hidden identity. At that moment, the appreciation of local culture becomes so urgent; it is not only about finding identity but also an effort of appreciating the relevance in the global culture. In a relation with the education, the local culture should be able to be the spirit underlying every effort in shaping a better generation in the future.
Key words: Globalization, Culture, Space and Time, Education
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 13.14