Merdeka.com
- Sejumlah pihak mengkritik hasil survei yang dilakukan oleh Lingkaran Survei
Indonesia (LSI). Namun Partai Golkar justru meminta agar hasil survei milik
Deny JA itu dihormati.
Ketua
DPP Priyo Budi Santoso berpandangan sah saja jika hasil survei LSI menempatkan
Golkar di urutan pertama di atas PDIP. Terlebih lagi, dia menganggap wajar jika
LSI juga sebagai konsultan politik Partai pimpinan Aburizal Bakrie (Ical) itu.
"Ya
kan boleh saja, survei-survei tertentu memberi konsultasi atau sebagai
konsultan kepada partai, termasuk Golkar juga jangan dilarang," ujar Priyo
di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/2).
Yang
terpenting, kata dia, survei tersebut bisa dipertanggungjawabkan kredibilitasnya.
Dia pun menganggap jika LSI lembaga yang kredibel dan harus dihormati.
"Sekarang
pertanyaannya adalah tingkat kredibilitas, kalau lembaga survei tersebut
termasuk LSI ini bisa menunjukkan kredibilitasnya, ya mohon maaf harus
dihormati juga," imbuhnya.
"Saya
kira LSI ini kan masih baik, masih termasuk deretan yang mempertahankan
reputasi. Meskipun saya dengar banyak sekali yang mengkritik dan
meragukannya," pungkasnya.
Diketahui,
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali melakukan survei. Survei dilakukan
pada 6 sampai 16 Januari 2014. Jumlah responden 1.200 dengan margin of eror
sebesar +/- 2,9 persen dengan teknik wawancara tatap muka di 33 provinsi
Indonesia.
Hasilnya,
Partai Golkar berada di urutan pertama dengan 18,3 persen, kedua PDIP 18,2 persen.
Lalu disusul Gerindra 8,7 persen, Partai Demokrat 4,7 persen, Hanura 4,0
persen, PKB 3,7 persen, PPP 3,6 persen, PAN 3,3 persen, PKS 2,2 persen, NasDem
2,0 persen, PBB 0,7 persen dan PKPI 0,5 persen.
0 komentar:
Posting Komentar