Semangat untuk mendongkrak perolehan kursi DPRD Kabupaten Malang pada Pemilu 2014, tengah diusung para kader Partai Golkar. Bila pada Pemilu 2009 hanya meraih 8 kursi, maka pada Pemilu 2014 mendatang, partai politik berlambang “pohon beringin” ini bertekad akan meraih minimal 14 kursi. Dengan demikian, setiap daerah pemilihan (dapil) minimal harus meraih 2 kursi.
Penegasan
ini disampaikan Ketua harian Golkar Kabupaten Malang Choirul Anam, kemarin
siang. “Ya, target perolehan kursi di legislatif harus meningkat. Bila pada
Pemilu 2009 kami hanya meraih 8 kursi, maka pada Pemilu 2014, kami targetkan
minimal bisa meraih 14 kursi.
Jadi, setiap dapil minimal harus dapat 2 kursi.
Bahkan bila perlu, harus lebih dari itu,” kata Andy.
Menurut
Ketua Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Malang ini, target tersebut cukup realistis.
Tidak berlebihan. Sebab, selama dua kali pemilu (2004 dan 2009), trend
perolehan kursi Golkar cukup bagus. “Perolehan kursi selalu naik. Pada Pemilu
2004 kami dapat 7 kursi. Pemilu 2009 kami dapat 8 kursi. Selalu ada kenaikan.
Ini menunjukkan bahwa trend Golkar sangat bagus,” katanya.
Bahkan,
masih kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Malang ini, pada Pemilu Kepala
Daerah 2010, Golkar berhasil mengantar Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang
H. Rendra Kresna terpilih menjadi Bupati Malang periode 2010 – 2015. “Sekali
lagi, ini menunjukkan bahwa trend pencapaian Golkar pada setiap kali Pemilu
sangat bagus. Karena itu kami targetkan perolehan kursi di DPRD pun meningkat.
Minimal meraih 14 kursi,tandasnya.
Berbagai
upaya untuk mendongkrak perolehan suara pun dilakukan jajaran pimpinan DPD
Golkar. Salah satunya membagikan sepeda motor bagi setiap Ketua PK Golkar se
Kabupaten Malang. Bantaun sepeda motor ini diserahkan langsung oleh Ketua Dewan
Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tanjung, beberapa waktu lalu.
“Ya,
setiap PK dapat sepeda motor. Dengan demikian ada 33 sepeda motor yang
dibagikan. Dengan adanya sepeda motor ini, diharapkan kinerja PK semakin
meningkat, sehingga mampu mendulang suara sebanyak-banyaknya,” ujarnya.
Sementara
itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Malang, Rendra Kresna memerintahkan seluruh
kadernya, untuk melakukan sosialisasi nomor 5, yakni nomor yang dipakai Golkar
untuk Pemilu 2014, di setiap kesempatan. Menurutnya, nomor ini adalah
pengulangan dari Pemilu 1971. “Saat itu, Golkar juga nomor 5. Sekarang kita
nomor 5 lagi,” ujarnya.
“Angka
ini sangat mudah diingat. Solat wajib 5 waktu. Pancasila ada 5 sila. Tombo ati
(kidung pujian yang diciptakan Walisongo) juga ada 5. Jari tangan kita juga ada
lima. Kalau tidak 5, berari kiting. Karena itu, mulai hari ini, para caleg dan
kader harus mulai mensosialisasikan nomor 5 ini,” imbuhnya.
Rendra
yang juga Bupati Malang ini menambahkan, anggota legislatif dan kader Golkar
lainnya, harus berbuat untuk kepentingan rakyat. Ini sesuai dengan motto Golkar
: Suara Golkar, Suara Rakyat. “Kader Golkar harus berada di depan untuk
membantu rakyat, baik di kala senang, maupun susah,” katanya.
Sumber:
Memoarema.com
0 komentar:
Posting Komentar