Tampilkan postingan dengan label PROFILE. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PROFILE. Tampilkan semua postingan

Rabu, 09 April 2014

AHMAD FAIZ WILDAN | CALON LEGISLATIF PARTAI GOLKAR NOMOR 5 | DAPIL 1 KABUPATEN MALANG | KEPANJEN, BULULAWANG, GONDANGLEGI, PAGELARAN

5 Menit Mengenal Ahmad Faiz Wildan
Wildan, Lahir dari pasangan pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Sumberpucung, KH. Masyur MBA dan Ibu Nyai Hj. Siti Choridah. Lahir pada tanggal 09-11-1984, putra darah asli karangasem Gondanglegi. 
Mengenyam pendidikan dasar di MI dan Mts. Darussalam Jatiguwi (1996-1999). MA. Al-Maarif Singosari sekaligus belajar di Pesantren Ilmu Al-Qur’an asuhan KH. Bashori Alwi (1999-2002). Pasca aliyah sempat mengambil program bahasa inggris di beberapa lembaga  di Pare-Kediri. Tutor sebaya di Mahesa Institute Pare Kediri (2002-2003).Melanjutkan jenjang kuliah S-1 di UIN Maulana Malik Ibrahim
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 11.41

Minggu, 16 Februari 2014

SEJARAH LETUSAN GUNUNG KELUD

Gunung Kelud
Gunung Kelud dengan danau kawah (1980)
Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut yang berarti "sapu" dalam bahasa Jawa; dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur, Indonesia, yang masih aktif. Gunung ini berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang , kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.
Bersama dengan Gunung Merapi, Gunung Kelud merupakan gunung berapi paling aktif di Indonesia. Sejak tahun 1000 M, Kelud telah meletus lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI). Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada tahun 2014.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.25

Kamis, 13 Februari 2014

Sekilas tentang KH. Bashori Alwi

Nama lengkapnya adalah Muhammad Basori Alwi Murtadlo. Lahir di Singosari, 15 April 1927 dari pasangan bahagia, Kiai Alwi Murtadlo dan Nyai Riwati. Sejak kecil, beliau belajar Al-Qur’an pada ayahnya, Kiai Murtadlo. Lantas berguru kepada Kiai Muhith, seorang penghafal Al-Qur’an dari Pesantren Sidogiri (Pasuruan) lalu kepada kakak kandungnya, Kiai Abdus Salam. Dia juga belajar kepada Kiai Yasin Thoyyib (Singosari), Kiai Dasuqi (Singosari) dan Kiai Abdul Rosyid (Palembang). Sewaktu tinggal di Solo pada tahun 1946 - 1949, beliau sempat belajar di Madrasah Aliyah dan mondok di Ponpes Salafiyah Solo. Bahkan, ketika sudah berkeluarga dan tinggal di Gresik, beliau masih menyempatkan diri untuk mengaji kepada Kiai Abdul Karim. Adapun lagu-lagu Al-Qur’an dia peroleh dari Kiai Damanhuri (Malang) dan Kiai Raden Salimin (Yogya). Selanjutnya, dia memperdalam lagu Al-Qur’an melalui kaset rekaman para qari’ Mesir, khususnya Syaikh Shiddiq Al-Minsyawi.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.51

Senin, 03 Februari 2014

Sejarah Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang

Sebuah Kecamatan yang terletak disebelah selatan dari kabupaten Malang, yang mempunyai kontur agak rata dan berbukit
Wilayah Kecamatan Gondaglegi mempunyai luas 6.584,44Ha terdiri dari 14 Desa 31Dusun 59 RW dan 385 RT dengan ketinggian 300 s/d 400 m Dpl dengan batas-batas wilayah :
Utara dengan Kecamatan Bululawang
Timur dengan Kecamatan Kepanjen
Selatan Kecamatan Pagelaran
Barat dengan Kecamatan Turen

Kecamatan Gondanglegi terletak antara koordinat 7o – 48o – 30o Lintang selatan dan 112o – 19o – 30o Bujur timur mempunyai bentuk wilayah sebagian datar, berombak dan berbukit-bukit dengan kemiringan 25 % dan 49 % adalah kawasan hutan, dengan suhu minimum 26oC dan suhu maximum 32oC dengan rata-rata curah hujan 1.328 s/d 1.448 mm/tahun.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.36

Kamis, 30 Januari 2014

SECARIK TULISAN TENTANG MUHAMMAD

Tidaklah ia tertidur kecuali nyaman dalam dekapan kami,  sehingga mengantarkannya dalam dunia mimpinya menjadi para pecinta Qur’an yang kelak akan terjadi.

Tidak pernah aku dapati dalam ia menggigau kecuali lantunan sepenggal rapalan Al-quran yang terpatah-patah.
Tidaklah hari-harinya terlewati kecuali dengan keakrabannya bersama Al-quran.

Tidaklah keberangkatan anakku sekolah, tanpa  kami balas kecupannya kepada punggung tangan kami yang meninggalkan bekas ludah basahnya, dengan kecupan penuh kasih sayang pada kening dan kedua pipinya.

Tidaklah ia membawa bekal makanan sekolah kecuali 3 potong roti . 1 untuknya, dan 2 sisanya untuk teman yang kebetulan saat ia makan sedang berada disampingnya
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 12.41

ABU 'JUSUF KALLA' NAWAS (edisi revisi)

Hari Sabtu di penghujung tahun 2011 lalu, Allah memberikan kesempatan buat saya untuk belajar banyak dari seorang tokoh besar negara ini, Jusuf Kalla. Pagi itu ada undangan  kepada saya untuk hadir di kampus Universitas Brawijaya dalam acara penganugerahan gelar Honoris Causa Bidang Ekonomi Bisnis, yang beberapa waktu lalu juga mendapatkan penghargaan atas pemikirannya yang disebut Kallanomics.

Tampak hadir sederetan Tokoh nasional dalam kesempatan itu, diantaranya: Adyaksa Daud, Efendi Ghozali, Sofyan Jalil, Indra J. Piliang, Ibu Syarwan Hamid, Komaruddin Hidayat, Bambang Sukarni, dan beberapa tokoh lainnya. Sepertinya,  saya laksana satu umat Nabi Muhammad yang ukurannya kecil, berada di tengah kumpulan umat Nabi Adam yang memiliki Ukuran tubuh yang super besar. Seorang kurcaci di tengah bumi manusia. Seekor Faiz Wildan berada di tengah Tokoh pemangku kebijakan. Ah, cuek bebek saja, mereka menjadi tokoh nasional seperti yang saya lihat saat itu hanya karena waktu saja, siapapun bisa ketika tiba waktunya, begitu pikiran saya saat itu.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 12.24

Sejenak Mengenal Ahmad Faiz Wildan lebih dekat

Wildan, biasa dipanggil. Lahir dari pasangan pengasuh Pondok Pesantren Darussalam Sumberpucung, KH. Masyur MBA dan Ibu Nyai Hj. Siti Choridah. Lahir pada tanggal 09-11-1984, putra darah asli karangasem Gondanglegi. 

Mengenyam pendidikan dasar di MI dan Mts. Darussalam Jatiguwi(1996-1999). MA. Al-Maarif Singosari sekaligus belajar di Pesantren Ilmu Al-Qur’an asuhan KH. Bashori Alwi (1999-2002). Pasca aliyah sempat mengambil program bahasa inggris di beberapa lembaga di Pare-Kediri. Tutor sebaya di Mahesa Institute Pare Kediri (2002-2003).Melanjutkan jenjang kuliah S-1 di UIN Maulana Malik Ibrahim jurusan Bahasa dan Sastra Inggris (2008). Selama kuliah aktif berproses di beberapa organisasi kemahasiswaan Malang dan berkhidmat di Ma’had Sunan Ampel Al-ali UIN Malang. Meneruskan jenjang S-2 di Pasca sarjana UM Malang, jurusan Sosiologi Politik(2010). 
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 00.42