Hujan,
Saudaraku kini terpaksa berenang tak asyik
Kenapa datangmu tak lagi bersenandung gemericik?
Kalau bukan kamu yang tak asyik, lalu siapa yang tak asyik?
Atau memang mahluk jenisku yang ‘ber-otak’ terbalik?
Yang mengaku cerdik. Tapi bermazhab picik!
Hujan,
Datanglah kembali dengan rampakbudaya cantik
Jadilah hujanhujanmu seperti kemarin, indah menarik
Laiknya ukiran indah pembuat pesona liukanliukan mozaik
Tampilan pertunjukan guratan paras keelokan organik
Semacam senyuman khas gemulai wanita baikbaik
Hujan,
Sepertinya rengekanku ini terlalu jauh menukik
Tapi tahukah kamu, bukankah Ini tawaran menarik?
Ayolah, sudah saatnya kita berdamai tanpa saling mengusik
Jangan larutkan persoalan dendammu terlalu pelik
Agar kedatanganmu, kembali disambut simpatik
Jatiguwi, 23 Januari 2012
Jumat, 31 Januari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar