Jumat, 31 Januari 2014

RESTORASI JUM’AT-an


Mungkin judul diatas mengundang pertanyaan dibenak anda, kenapa harus di restorasi ibadah jumat yang selama ini kita laksanakan?Bukankah prosesi Ibadah sholat jumat adalah ya sudah begitu sedari dulunya?apakah restorasi ibadah sholat jumat tidak bid’ah? Mungkin pertanyaan-pertanyaan itulah yang sedang bergelanyut dalam pemikiran anda, sebagai umat islam.
Bukanlah se-ekstrem begitu yang dimaksud, penulis hanya ingin membuat agar suasana ibadah kita tidak membosankan, dan menjadikan ‘waktu tidur paling nikmat’ saat khutbah berubah menjadi fungsi sebenarnya, yaitu memberikan siraman ruhani yang betul-betul dapat merasuk dan teresap manis pada para jamaah ibadah sholat jum’at. Plus dapat memberikan efek luar biasa positif baik dalam hubungan hablumminallah dan hablum minannas-nya. Setelah keluar dari masjid di setiap jum’atnya.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.33

KE-MBULET-AN CINTA


Cinta.. cinta...
Ku cari kau dilorong, di pelataran kau muncul
Ku gali kau di bumi, beterbangan kau dilangit
Ku jemput kau ke barat, ke timur kau berada
Cinta...cinta...
Apa maumu?
Ku ajak ngopi, katanya nggak jaman lagi
Ku ajak mengaji, dikira sok religi
Ku ajak berlari, e... malah pergi
Cinta... cinta...
Lama-lama ku seret ke neraka, kamu!
Biar gampang mencari keberadaanmu!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.31

BELAJAR SYUKUR DARI NEGERI SUMENEP


Sebuah kecelakaan yang terjadi hampir 7 bulan lalu memaksa saya untuk rest at home yang menyebabkan diri saya absen dalam jangka beberapa bulan dari aktivitas biasanya. Kecelakaan saat itu mencederai kaki kiri saya. Kecelakaan lalu lintas semacam ini bukanlah yang pertama kali. 15 bulan lalu, tangan kanan saya yang harus di bopong 1,5 bulan lamanya. Sebab itulah, menghadapi cobaan kali itu mental saya jauh lebih siap ketimbang kejadian pertama dulu. Alhamdulillah, tidak ada gugup dan kehebohan sendiri yang saya ciptakan, landai-landai saja. Tapi kalau masalah sakit, nah... jangan ditanya, itu yang tidak bisa di tahan, sama sakitnya! Hedew.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.28

DIANGGAP (HARUS) BISA, PADAHAL?


Pernahkah anda merasakan banyak orang meminta bantuan anda, padahal anda tidak merasa memiliki modal kemampuan untuk memberikan solusi atas masalahnya? Dalam suasana yang memaksa anda agar mau tidak mau, untuk berkata “Inggih” dan bersedia membantunya. Dikarenakan pengharapan yang sangat, dan mereka yaqin, se-yaqin, yaqin-nya bahwa anda mempunyai kapasitas yang sebagaimana mereka harapkan atas diri anda.
Saya pernah dihadapkan dalam posisi tersebut, dan berikut cuplikannya.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.25

HUJAN


Hujan,
Saudaraku kini terpaksa berenang tak asyik
Kenapa datangmu  tak lagi bersenandung gemericik?
Kalau bukan kamu yang tak asyik, lalu siapa yang tak asyik?
Atau memang mahluk jenisku yang ‘ber-otak’ terbalik?
Yang mengaku cerdik. Tapi bermazhab picik!
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.22

DATANG BULAN


Ini penghujung bulan...
Aku ingin segera melewati Januari
Dimana mendung dan pletikan hujan mengiring perjalanan
Segeralah pula kulewati mereka, para Bulan Februari, Maret, April, Mei...
Lalu singgah dalam Juni, sejenak menikmati singgasana Raja Angling Dharma...
Inginku melesat kulewati para Bulan itu, menuju hamparan  bulan-bulan selanjutnya
Teringat pesan Sang Tuhan, “Teruslah tapaki Bulan itu, Aku siapkan banyak keindahan!”
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.20

SYI'IR BAYEN


Selamat datang wahai gadis mungil yang belum genap sehari menghirup dunia
Rasakan setiap kegembiraan yang ada pada masing-masing pemasung rindu
Buatlah mereka terkejut dengan kibasan-kibasan gerakan polosmu
Tangismu hari ini, adalah memanggil semua ruh pemancang jiwa juang sepanjang hidupmu nanti
Nyenyaklah dalam timangan pasca tangismu....
Kembali hiruplah hawa keIlahian...

Wahai gadis mungil tak bernama
Pesonakan alam dengan santunmu...
Mulyakan bundamu yang dengan bangga melahirkanmu dengan robekan dan darah mengalir
Patuhi buyamu yang dengan suara lirihnya melantunkan adzan petunjuk kehidupan
Jangan pernah menjadi perempuan biasa, menjadilah luar biasa...
Tidak mudah menjadi tangguh, jangan pernah mengeluh...
Terlaju  garis darah pejuang dalam dirimu, hempaskan dari warna semu
Wahai gadis mungil, jangan berkecil, kami bersamamu...
                                                                    Di Hari Kelahiran, Selasa 27 September 2011
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.13

TAK BER AKSARA


Lama sudah aku bicara tak beraksara
Lama pula aku tak menyapamu bersama kata
Kau bilang, “aku merindukannya.”
Hilang ingatanku merangkai kata mutiara
Tapi tidak untuk makna…
Mungkin aku tampak semakin bodoh
Mungkin itu yang dinamakan berjodoh
Berjodoh dengan bodoh
Hari ini kutampak ringan
Ringan dengan kesendirian
Kesendirian persemedian
Sesaat lagi, tunggulah Molotov itu merubah kesunyian aksara
Menggelegar, merangsek, menggedor, mencipta ulang makna bicara tanpa aksara sarat makna
Maafkan aku, hai pembicara. Lama sudah tak menyapa
Ini caraku mengenalkan kepada dunia, bicara tanpa aksara…
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.10

ENFP | The Inspirer

ENFP adalah inisiator dalam perubahan, tajam dalam perseptif adanya kemungkinan. Mereka memberi energi dan merangsang orang lain melalui api antusiasme mereka. Mereka tak kenal lelah dalam mengejar sesuatu yang baru ditemukan. ENFP mampu mengantisipasi kebutuhan orang lain, lalu menawarkan bantuan. Mereka membawa semangat, sukacita, keaktifan, dan menyenangkan untuk semua aspek kehidupan mereka.

Mereka adalah yang terbaik dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kreativitas mereka dan menggunakan karisma mereka. Mereka cenderung mengidealkan orang, dan bisa kecewa ketika realitas gagal memenuhi harapan mereka. Mereka mudah frustasi jika proyek tersebut membutuhkan banyak perhatian terhadap “detail”.
Ditulis oleh: Faiz Wildan CATATAN GUS WILDAN Updated at : 01.09